Memprioritaskan Bukaan atau ISO saat foto di Tempat Gelap


 atau


Terkadang ini suatu dilema untuk fotografer pemula disaat ada momen yang tepat kita harus cepat dan tanggap untuk memilih-milih settingan yang tepat kecuali bila sobat senang menggunakan mode Auto.

Membuka diagfragma lebih lebar memang sangat efektif dalam menangkap cahaya lebih banyak, tapi ada kerugiannya dimana ruang tajam/ruang fokus menjadi sempit ( Depth of Field / DOF ). Bila sobat menaikan ISO, maka terjadilah penurunan kualitas gambar dari ketajaman, saturasi, warna dan detail. Lalu manakah yang terbaik ? Langkah pertama adalah mengecek berapa ISO yang dibutuhkan. Dari 100-400, biasanya kualitas foto tidak akan terlalu menurun, jadi kalau memang hanya perlu kenaikan dari 100 ke 2000 atau 200 ke 400, saya akan memilih ISO.

Tapi, kalau 800 ke 1600 atau lebih besar lagi, maka saya akan mempertimbangkan untuk membuka diagfragma lebih besar. Membuka diagfragma lebih besar tidak akan menjadi masalah kalau kita meng-close up foto tersebut, tapi akan sangat mempengaruhi jika objeknya adalah orang yang banyak seperti foto keluarga. Bisa jadi sebagian orang akan tampak fokus dan sebagian lain yang berada dipinggir tidak fokus.

Jika ketajaman dari ujung ke ujung yang saya cari, maka saya akan menaikan ISO. Atau kalau memang terpaksa, saya akan atur formasi sedemikian rupa sehingga semuanya tetap dalam fokus.

Jika sobat masih ragu dengan ISO dan bukaan sobat bisa merendahkan shutter speed tetapi harus dengan bantuan tripod atau memegang kamera dengan benar.
Insting dan kepekaan fotografer memang sangat dibutuhkan sobat, dengan sering melatihnya saya rasa sobat akan lebih pandai. Semoga dengan artikel ini bisa bermanfaat terima kasih.




Sumber : Fotografi itu Mudah Enche Tjin

Komentar